Manfaat Berpikir Komputasional dalam Bisnis
Tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari, computational thinking juga dapat diterapkan dalam kepentingan bisnis, sehingga mampu memberikan banyak manfaat antara lain seperti
Meningkatkan Kreativitas dalam Solusi
Berpikir komputasional tidak hanya tentang mengikuti aturan, tetapi juga tentang menemukan solusi kreatif. Ini mendorong inovasi dengan memanfaatkan berbagai pendekatan dan ide baru untuk menyelesaikan masalah.
Konsep Berpikir Komputasional
Konsep computational thinking ini pertama kali dipopulerkan pada 2006 oleh Jeannette Wing. Dalam esainya ia menyebut bahwa cara pikir komputasional merupakan konsep berpikir yang menghadirkan kemampuan penyelesaian permasalah secara efektif dan cepat.
Walaupun baru dipopulerkan beberapa dekade lalu, computational thinking sejatinya telah hadir sejak 1950 an, sehingga dalam penerapannya saat ini telah mempengaruhi berbagai banyak bidang seperti ilmu sosial, bisnis, hingga kesenian.
Konsep berpikir ini terdiri dari empat pilar dasar yaitu algoritma, dekomposisi, abstrak, dan pengenalan pola.
Jika diterapkan dengan baik, keempatnya mampu menghasilkan langkah-langkah sistematis yang lebih sederhana dan mudah dipahami guna menyelesaikan suatu masalah.
Bisa Digunakan Siapa Saja dan di Mana Saja
Karakteristik keenam dari berpikir komputasional adalah bisa digunakan siapa saja dan di mana saja. Dengan kata lian, berpikir komputasional bisa muncul oleh setiap orang tak terkecuali diri kamu dan berpikir komputasional bisa digunakan di mana saja, seperti sekolah, rumah, kantor, dan lain-lain. Bahkan, lebih baik lagi jika menggunakan konsep berpikir komputasional pada setiap kegiatan yang kita lakukan.
Pola berpikir komputasional baru bisa terwujud dengan baik, jika bertemu dengan usaha nyata manusia yang kemudian berubah menjadi suatu hal filosofi dan eksplisit. Singkatnya, usaha atau tindakan dan pola berpikir komputasional harus terjalin dengan baik, sehingga suatu masalah dapat dipecahkan atau diselesaikan dengan baik juga.
Penerapannya yang Komprehensif
Berpikir komputasional bersifat universal dan dapat diterapkan di berbagai situasi, baik di sekolah, rumah, maupun tempat kerja. Mengintegrasikan konsep ini dalam kegiatan sehari-hari dapat membantu memecahkan masalah dengan lebih efektif.
Baca juga: 10 Rekomendasi Laptop untuk Coding dan Spesifikasi yang Perlu Diperhatikan
Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis
Dengan memanfaatkan konsep-konsep komputasional, individu dapat mengasah kemampuan berpikir kritis dan analitis. Ini mencakup kemampuan untuk mengevaluasi situasi, membuat keputusan berdasarkan data, dan mengidentifikasi pola.
Memudahkan seseorang mengamati masalah dan menemukan solusi dari permasalahan tersebut. Semakin banyak solusi yang dimiliki, maka suatu masalah dapat diselesaikan dengan efektif dan efisien.
Cara Berpikir Komputasional
Supaya lebih mudah dalam menerapkan berpikir komputasional dalam kehidupan sehari-hari, maka kita perlu mengetahui cara atau tahapan untuk berpikir komputasional. Di bawah ini akan dijelaskan cara berpikir komputasional.
Dekomposisi adalah suatu metode atau konsep yang berfungsi untuk menemukan solusi dari suatu permasalahan yang kompleks dan besar menjadi masalah yang lebih kecil. Apabila suatu permasalahan yang besar dan kompleks menjadi kecil, maka permasalahan tersebut mudah untuk diselesaikan. Bahkan, dekomposisi bisa digunakan untuk memudahkan kita dalam menemukan dan menerapkan sebuah inovasi. Misalnya, kita menjual suatu produk, kemudian agar produk itu diinovasi, maka kemungkinan besar produk tersebut akan laku terjual.
Pengenalan pola adalah suatu metode yang memanfaatkan komputer yang digunakan untuk menemukan sebuah keteraturan yang ada di dalam data dan untuk mendapatkan informasi yang lebih penting agar bisa memahami tentang keteraturan yang sudah ditemukan. Pengenalan pola ini biasanya dilakukan ketika kita mengenali seseorang dari suara, wajah, bahkan pengenalan pola ini bisa digunakan untuk memprediksi cuaca. Pada suatu fenomena alam, sebenarnya pengenalan pola sudah bisa dilihat pada pola rotasi bumi, pola rasi bintang, pola pada daun, dan sebagainya.
Abstraksi adalah suatu metode berpikir komputasional yang mengutamakan terhadap hal-hal yang berhubungan langsung dengan masalah yang sedang dihadapi. Selain itu, konsep abstraksi ini akan meninggalkan berbagai macam hal yang dianggap tidak bisa digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah.
Algoritma adalah suatu pola pikir yang biasa digunakan untuk merencanakan langkah-langkah yang bersifat sistematis untuk memecahkan masalah yang sedang terjadi. Meskipun, algoritma ini sering dikaitkan dengan penghitungan, tetapi metode berpikir ini bisa digunakan untuk menyelesaikan berbagai macam masalah yang ada di dalam kehidupan sehari-hari.
Di zaman yang semakin modern dan serba dinamis ini, sudah seharusnya bagi setiap manusia untuk memiliki pola berpikir yang cepat dan dinamis juga agar tidak tertinggal dengan individu-individu lainnya. Maka dari itu, setiap manusia sebaiknya sudah mampu berpikir komputasional apalagi saat ini penggunaan teknologi sudah tak bisa dihindari lagi dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan berpikir komputasional, seseorang akan mudah untuk mengamati masalah, mencari solusi dari suatu permasalahan, memecahkan permasalahan, dan dapat mengembangkan solusi atau pemecahan masalah. Selain itu, berpikir komputasional mengasah diri kita untuk berpikir lebih efektif dan efisien.
Sumber:Dari berbagai macam sumber
Bobo.id - Pada pelajaran Informatika tingkah menengah dan atas, kita juga belajar mengenai materi Berpikir Komputasional.
Berpikir komputasional adalah pola berpikir dalam penyelesaian masalah (problem solving), untuk menemukan solusi yang efisien, efektif, dan optimal sehingga solusinya bisa dijalankan oleh manusia maupun mesin.
Jadi, kegiatan berpikir komputasional adalah mencari strategi untuk mengatasi persoalan.
Persoalan yang akan diselesaikan adalah persoalan sehari-hari yang mengandung konsep komputasi, sehingga bisa diselesaikan dengan bantuan mesin komputer.
Sebagai contoh berpikir komputasional adalah robot yang bertugas melayani penjualan di restoran atau mengantar makanan dan obat untuk pasien di rumah sakit yang sudah dipakai di beberapa negara maju, sistem komputer untuk memantau perkebunan sawit yang siap panen dan sebagainya.
Sistem komputer pada pada dasarbya meniru dunia nyata untuk dijadikan dunia digital sehingga bisa membantu atau menggantikan manusia dalam melakukan pekerjaanpekerjaan yang sulit maupun membosankan.
Berpikir komputasional memiliki 4 fondasi utama, yaitu Abstraksi, Algoritma, Dekomposisi, dan Pola, yang sangat mendasar dan secara garis besar dijelaskan sebagai berikut.
Abstraksi adalah menyarikan bagian penting dari suatu permasalahan dan mengabaikan yang tidak penting sehingga memudahkan fokus kepada solusi.
Dalam ilmu komputer, abstraksi adalah proses representasi data dan program dalam bentuk sama dengan pengertiannya (semantik), dengan menyembunyikan rincian atau detail implementasi.
Abstraksi mencoba menyembunyikan detail agar programmer dapat berfokus pada konsep tertentu saja pada satu waktu.
Baca Juga: Mengenal Edge Computing, Layanan Teknologi Komputasi Canggih
Abstraksi merupakan metode untuk menggeneralisasikan. Proses abstraksi biasanya menggunakan cara induktif untuk mengidentifikasi serta memperoleh sebuah perilaku atau pola.
Abstraksi juga bisa mengidentifikasi prinsip umum untuk menghasilkan pola trend dan keteraturan.
Tujuan abstraksi adalah untuk mengetahui informasi penting mana yang harus diketahui untuk menyelesaikan sebuah persoalan.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa abstraksi adalah suatu kemampuan untuk memilah informasi yang penting untuk menyelesaikan sebuah persoalan.
Contohnya dalam menentukan posisi di Bumi saat menggunakan Google Maps dapat digeneralisasi dengan menggunakan titik koordinat bujur dan lintang.
Algoriat adalah solusi melalui berpikir algoritmik (langkah-langkah yang terurut) untuk mencapai suatu tujuan (solusi).
Jika langkah yang runtut ini diberikan ke komputer dalam bahasa yang dipahami oleh komputer, kita akan dapat memberi instruksi komputer mengerjakan langkah tersebut.
Dalam ilmu komputer, algoritma adalah suatu upaya dengan urutan operasi yang disusun secara logis dan sistematis untuk menyelesaikan suatu masalah untuk menghasilkan suatu output tertentu.
Contoh algoritma dalam kehidupan sehari-hari pertama adalah terkait dengan cara membuat teh.
Algoritma berisi panduan mulai dari mengambil teh dari wadah, menyeduh air, mencampurkan gula hingga mencampurkannya dengan air panas.
Baca Juga: Contoh Globalisasi Budaya dari Aspek Nilai, Simbol, Teknologi
Setelah semua tercampur rata, teh siap dihidangkan, sebelum disantap harus diaduk terlebih dahulu.
Dalam informatika, algoritma membantu memecahkan suatu permasalahan dengan logika dan sistematis.
Oleh sebab itu, algoritma memiliki syarat berupa harus ada input, output, proses, instruksi yang jelas, dan memiliki tujuan akhir.
Dekomposisi komputer adalah pemecahan masalah atau sistem yang kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sehingga mudah diatur dan mudah dipahami.
Dekomposisi berarti metode atau cara untuk memecahkan suatu masalah yang kompleks ke dalam bagian kecil agar lebih mudah dipahami dan diolah.
Jika terdapat masalah yang kompleks dan rumit tidak didekomposisi, maka masalah tersebut akan sulit untuk dipahami dan diselesaikan.
Persoalan yang sulit apalagi besar akan menjadi mudah jika diselesaikan sebagian-sebagian secara sistematis.
Langkah melakukan dekomposisi komputer adalah:
- Analisis masalah agar bisa terurai atau dibagi menjadi beberapa bagian yang lebih kecil.
- Parallelization atau memparalelkan masalah-masalah kecil tersebut supaya bisa selesai lebih efektif dan efisien.
Baca Juga: Mengenal Cyberbullying, Salah Satu Dampak Negatif Sosial Media
- Sintesis, di mana masalah kecil tersebut diselesaikan, setelah itu digabungkan kembali menjadi masalah kompleks yang terselesaikan.
Pengenalan pola atau pattern recognition dalam ilmu komputer merupakan kemampuan untuk mengenal atau mengetahui persamaan dan perbedaan pola, tren, keteraturan data.
Tahapan dalam pengenalan pola dalam informatika adalah penginderaan (sensing), segmentasi, ekstraksi ciri, dan inferensi (klasifikasi).
Pengenalan pola bisa membantu kita dalam mengetahui prediksi suatu hal dan penyajian data.
Contoh pengenalan pola dalam kehidupan sehari-hari adalah tren Hari Raya Idulfitri.
Di mana penjualan barang kebutuhan biasanya meningkat, sehingga perlu penghitungan pasokan, modal, dan harga jual untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Teman-teman, itulah empat fondasi penting dalam berpikir komputasional.
Manfaat berpikir komputasional adalah membuat kita mudah untuk mengamati masalah dan mencari solusi dari suatu permasalahan.
Selain itu, kita juga bisa memecahkan permasalahan, dan dapat mengembangkan solusi atau pemecahan masalah.
Selain itu, berpikir komputasional mengasah diri kita untuk berpikir lebih efektif dan efisien.
Sumber: Informatika Kelas X. Musthofa, dkk. 2021. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
Baca Juga: 7 Dampak Negatif Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Bidang Ekonomi
Apa yang dimaksud Abstraksi?
Petunjuk: cek di halaman 1!
Lihat juga video ini, yuk!
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
AIA Healthiest Schools Dukung Sekolah Jadi Lebih Sehat Melalui Media Pembelajaran dan Kompetisi
Era globalisasi semakin memudahkan manusia dalam melakukan banyak hal termasuk dalam mencari kerja.
Namun, berdasarkan hal itu pula muncul banyak persaingan untuk mengisi posisi-posisi penting di suatu lingkungan kerja. Untuk itu berpikir komputasional menjadi penting dan merupakan salah satu bekal dalam menghadapi permasalahan tersebut.
Singkatnya computational thinking atau cara berpikir komputasional merupakan salah satu bentuk soft skill yang sangat berguna dan memudahkan seseorang dalam mendapatkan pekerjaan.
Konsep berpikir ini memanfaatkan efektifitas dalam memecahkan permasalah yang kompleks. Guna memahami konsepnya lebih dalam, berikut ini artikel yang membahas cara berpikir komputasional beserta penerapannya!
Algorithm Design (Perancangan Algoritma)
Pilar terakhir adalah algoritma, ini merupakan bentuk langkah-langkah atau prosedur sistematis untuk menyelesaikan masalah. Pilar ini juga dapat berbentuk serangkaian instruksi yang harus diikuti untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Contoh penerapannya adalah ketika pemrograman komputer, seorang programmer merancang algoritma untuk menyortir data. Hal ini akan menentukan urutan langkah-langkah yang harus dilakukan agar mampu mengefisiensikan penyusunan data.
Decomposition (Dekomposisi)
Dekomposisi merujuk pada proses memecah masalah yang kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola.
Dengan memecah masalah menjadi bagian yang lebih kecil, kita dapat mengidentifikasi bagian mana dari masalah yang perlu dipecahkan. Hal ini membuat proses pemecahan masalah menjadi lebih mudah dan terstruktur.
Karakteristik Berpikir Komputasi
Ada beberapa karakteristik yang menunjukkan kemampuan berpikir komputasi, yakni:
1. Pemecahan Masalah Secara Sistematis
Berpikir komputasional melibatkan pemecahan masalah secara sistematis dan terstruktur dengan memecah masalah yang kompleks menjadi bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola.
Berpikir komputasional melibatkan kemampuan untuk menganalisis data untuk menemukan pola dan kesamaan dalam data dan untuk memahami data secara menyeluruh.
Baca Juga: Cara Konversi Bilangan Biner ke Bilangan Oktal beserta Contohnya
Berpikir komputasional melibatkan kemampuan untuk merancang algoritma untuk menyelesaikan masalah secara efisien dan efektif.
4. Keterampilan Abstraksi
Berpikir komputasional melibatkan keterampilan abstraksi untuk mengambil inti dari masalah dan mengabaikan detail yang tidak penting.
5. Kemampuan Memecahkan Masalah
Berpikir komputasional melibatkan kemampuan untuk memecahkan masalah yang kompleks dan mengidentifikasi masalah yang perlu dipecahkan.
6. Kemampuan Penggunaan Logika
Berpikir komputasional melibatkan penggunaan logika untuk mengembangkan dan menguji solusi.
Berpikir komputasional melibatkan kemampuan untuk bekerja sama dan berkolaborasi dengan orang lain dalam pemecahan masalah yang kompleks.
Dalam semua langkah pemecahan masalah, penting untuk mempertimbangkan faktor seperti efisiensi, keandalan, dan keterbacaan kode agar solusi dapat diimplementasikan dengan baik dan dipahami oleh orang lain.
Baca Juga: Mengenal Edge Computing, Layanan Teknologi Komputasi Canggih
Apa berapa konsep berpikir komputasional?
Petunjuk: cek di halaman 1!
Lihat juga video ini, yuk!
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
AIA Healthiest Schools Dukung Sekolah Jadi Lebih Sehat Melalui Media Pembelajaran dan Kompetisi
Berpikir Komputasional – Zaman globalisasi ini memang akan terus berkembang termasuk teknologinya juga akan terus berkembang. Oleh sebab itu, kita akan bertemu teknologi-teknologi baru yang semakin lama semakin canggih dan semakin lama kita akan merasa bahwa hidup dan kegiatan yang kita jalani menjadi lebih cepat. Hal ini dikarenakan kita harus mampu mengikuti perkembangan zaman dan teknologi yang semakin dinamis. Jika, kita terlalu lama untuk mengikuti perkembangan zaman dan teknologi, maka tidak menutup kemungkinan kita akan tertinggal.
Kita harus mampu berpikir cepat memikirkan apa yang harus kita lakukan kedepannya. Selain itu, harus mengembangkan apa yang telah kita lakukan. Misalnya, kita menulis suatu huru, maka kita harus bisa mengembangkannya menjadi suatu kata hingga kalimat. Jika, kita dapat mengembangkan suatu hal, maka kita sudah memiliki cara berpikir untuk maju ke depan atau menjadi lebih dinamis.
Pola berpikir ini sama dengan cara kerja suatu teknologi yang di mana akan menerima tugas dan menyelesaikannya dengan cepat. Hal seperti ini bisa terjadi karena kita mulai hidup berdampingan dengan teknologi, serta mau tidak mau dan suka tidak suka harus memiliki cara berpikir yang hampir sama dengan sebuah teknologi. Hal ini perlu dilakukan agar kita bisa terus mengikuti perkembangan zaman dan perkembangan teknologi.
Sudah menjadi hal umum, bagi banyak orang, jika hampir semua kegiatan yang dilakukan sehari-hari berkaitan dengan teknologi. Bahkan, sebagian masalah yang sedang kita hadapi terkadang bisa diselesaikan dengan teknologi yang ada saat ini. Oleh sebab itu, sudah semestinya kita untuk bisa menerapkan cara berpikir seperti teknik ilmu komputer (informatika). Dengan menerapkan cara berpikir seperti ini, kita akan mudah untuk berpikir secara kritis dan kreatif.
Dalam hal ini, teknologi yang dimaksud adalah teknologi komputer. Perkembangan komputer ini selalu mengarah ke arah yang modern dan lebih cepat, sehingga ketika menggunakannya, kegiatan yang kita jalani akan terasa lebih mudah. Dalam sebuah kehidupan yang kita jalani, baik itu, menggunakan komputer atau tidak, kita harus mampu berpikir seperti komputer yang mampu memahami suatu hal atau masalah dengan cepat, sehingga kita bisa menemukan solusi dari suatu permasalahan dengan cepat. Pola berpikir seperti itu dikenal dengan istilah “berpikir komputasional”.
Lalu, apa itu berpikir komputasional menurut para ahli dan seperti apa contoh dari berpikir komputasional? Nah, untuk mendapatkan jawaban itu semua, kamu bisa simak ulasan ini, Grameds. Jadi, selamat membaca.