Dewa Dewa Nordik

Hubungan dengan manusia

Para dewa dipercaya sebagai makhluk yang tak tampak dan tak dapat dijangkau. Mereka hidup di tempat-tempat suci atau tempat-tempat yang jauh dari jangkauan manusia, seperti surga, neraka, di atas langit, di bawah Bumi, di lautan yang dalam, di atas puncak gunung tinggi, di hutan belantara, tetapi dapat berhubungan dengan manusia karena manifestasi atau kekuatan supranaturalnya. Dalam beberapa agama monoteistik, Tuhan dianggap tinggal di surga namun karena kemahakuasaannya Dia juga ada di mana-mana sehingga dapat berhubungan dengan makhluq-Nya kapanpun dan di mana pun, tetapi secara kasatmata. Dalam pandangan umat beragama (monoteistik, politeistik, panteistik) sesungguhnya Tuhan ada di mana-mana, tetapi untuk memuliakannya Dia disebutkan tinggal di surga.

Dalam politeisme, para dewa digambarkan sebagai makhluk yang memiliki emosi dan wujud seperti manusia, sangat berkuasa, dan antara manusia dan para dewa ada perbedaan yang sangat menonjol. Para Dewa tinggal di surga sedangkan manusia tinggal di bumi. Karena para dewa tinggal di surga, maka para dewa memiliki kekuasaan dan kesaktian untuk mengatur, menghukum atau memberkati umat manusia. Sementara para dewa berkuasa, maka manusia memujanya dan memberikan persembahan agar dibantu dan diberkati oleh kemahakuasaan-Nya.

Dalam agama yang menganut paham monoteisme, dewa hanya satu dan sebutan tuhan adalah sebutan yang umum dan layak. tuhan merupakan sesuatu yang supranatural, menguasai alam semesta, maha kuasa, tidak dapat dibayangkan dan tidak bisa dilukiskan. Agama monoteisme enggan untuk mengakui adanya dewa-dewa karena dianggap sebagai tuhan tersendiri.

Dalam agama Hindu dan Buddha, meskipun meyakini satu tuhan, tetapi ada makhluk yang disebut dewa yang diyakini di bawah derajat tuhan. Dalam filsafat Hindu, para dewa tunduk pada sesuatu yang mahakuasa, yang mahaesa, dan yang menciptakan mereka yang disebut Brahman (sebutan Tuhan dalam agama Hindu). Dalam agama Buddha, para dewa bukanlah makhluk sempurna dan memiliki wewenang untuk mengatur umat manusia. Para dewa tunduk pada hukum mistik yang mengikat diri mereka pada karma dan samsara.

Dalam hal ini, tuhan adalah sesuatu yang agung dan mulia, tidak bisa disamakan dengan dewa dan tidak ada yang sederajat dengannya. Meskipun ada agama yang meyakini banyak dewa (seperti Hindu dan Buddha) namun jika memiliki konsep Ketuhanan yang Maha Esa, para dewa dianggap sebagai makhluk suci atau malaikat dan tidak sederajat dengan tuhan.

Dalam tradisi agama Hindu umumnya, para dewa (atau "deva", "daiwa") adalah manifestasi dari Tuhan Yang Maha Esa (Brahman). Para dewa merupakan pengatur kehidupan dan perantara tuhan dalam berhubungan dengan umatnya. Dewa-dewi tersebut seperti: Brahma, Wisnu, Siwa, Agni, Baruna, Aswin, Kubera, Indra, Ganesa, Yama, Saraswati, Laksmi, Surya, dan lain-lain.

Karena ditemukan konsep ketuhanan yang maha esa, dewa-dewi dalam agama Hindu bukan tuhan tersendiri. Dewa-dewi dalam agama Hindu hidup abadi, memiliki kesaktian dan menjadi perantara tuhan ketika memberikan berkah kepada umatnya. Musuh para dewa adalah para asura. Menurut agama Hindu, para dewa tinggal di suatu tempat yang disebut Swargaloka atau Swarga, suatu tempat di alam semesta yang sangat indah, sering disamakan dengan surga. Penguasa di sana ialah Indra, yang bergelar raja surga, atau pemimpin para dewa.

Dalam Buddhisme, dewa merupakan makhluk yang tidak setara dengan manusia, memiliki kesaktian, hidup panjang, tetapi tidak abadi. Buddhisme mengenal banyak dewa, tetapi mereka tidak dianggap sebagai Tuhan. Tidak seperti keyakinan Hindu, Buddhisme menyatakan bahwa para dewa tidak sempurna dan tidak Maha Kuasa. Mereka (para dewa) adalah makhluk yang juga sedang dalam usaha mencari kesempurnaan hidup. Dalam kosmologi Buddhisme, para dewa tinggal di Alam Dewa dan Alam Brahma. Sebutan 'brahma' secara khusus diberikan pada dewa yang berkedudukan lebih tinggi.

Sementara itu, Buddhisme awal secara moral tidak mengecam pemberian persembahan secara damai kepada dewa-dewi. Sepanjang sejarah agama Buddha, pemujaan dewa-dewi, sering kali berasal dari keyakinan pra-Buddhis dan animis, kemudian disesuaikan menjadi praktik dan kepercayaan Buddhis. Sebagai bagian dari proses itu, dewa-dewi tersebut dinyatakan sebagai bawahan dari Tiga Permata.[1]

Menurut catatan sejarah, bangsa Mesir Kuno menyembah banyak Dewa dan belum menemukan paham Ketuhanan Yang Maha Esa. Menurut kepercayaan Mesir Kuno, para Dewa merupakan makhluk-makhluk yang lebih berkuasa daripada umat manusia dan mengatur aspek-aspek kehidupan umat manusia. Mereka memberkati manusia, melindungi manusia, menghukum manusia, dan mencabut ajal manusia. Dewa-Dewi dalam kepercayaan bangsa Mesir Kuno merupakan penguasa setiap bagian dan unsur alam. Para Dewa merupakan Tuhan tersendiri sesuai dengan kemahakuasaan yang dimilikinya. Para Dewa yang menentukan nasib setiap orang.

Bangsa Mesir Kuno sangat memuliakan Dewa mereka.Tempat memuja para Dewa dan sesuatu yang berkaitan dengan para Dewa (seperti kitab, pusaka, dan kutukan) sangat dikeramatkan. Konon makam-makam para Raja dan kuil-kuil Mesir dilindungi Dewa dan mengandung suatu kutukan bagi orang yang berniat jahat. Pada zaman Mesir Kuno, Dewa yang banyak dipuja dan dianggap sebagai Dewa tertinggi adalah Dewa matahari, Ra (Amon-Ra). Ia merupakan Dewa yang banyak disembah di daratan Mesir. Kuil Abu Simbel didirikan untuk memujanya. Setelah itu, Dewa yang banyak dipuja adalah Osiris, Dewa kehidupan alam, penguasa akhirat. Selain itu, juga ada Anubis, Dewa kegelapan

Menurut mitologi Yunani, para Dewa adalah makhluk yang lahir seperti manusia, tetapi memiliki kemahakuasaan untuk mengatur kehidupan manusia. Mereka mengatur aspek-aspek dalam kehidupan manusia. Mereka tidak pernah sakit dan hidup abadi. Setiap Dewa memiliki kemahakuasaan tersendiri sesuai dengan kepribadiannya.

Nenek moyang para Dewa adalah Khaos. Para Titan adalah anak Gaia, keturunan Khaos. Para Titan (mitologi) melahirkan Dewa-Dewi Yunani, seperti Zeus putera Kronos, yang selanjutnya Zeus melempar para Titan (mitologi) dan akhirnya ia bersama para Dewa yang lain menjadi makhluk yang berkuasa dan mengatur kehidupan manusia.

Menurut mitologi Yunani, para Dewa tidak tinggal di surga, tetapi tinggal di Gunung Olimpus. Di sana mereka berkumpul dan dipimpin oleh Zeus, raja para Dewa. Sebelum kedatangan agama Kristiani, penduduk Yunani menyembah para Dewa. Mereka membuatkan kuil khusus untuk masing-masing Dewa. Dewa-Dewi yang dipuja tersebut, misalnya: Zeus, Hera, Ares, Poseidon, Afrodit, Demeter, Apollo, Artemis, Hermes, Athena, Hefaistos, Hades, Helios, dan lain-lain.

Mitologi Romawi hampir sama dengan mitologi Yunani, hanya saja nama dewanya menggunakan nama-nama Romawi. Zeus disebut Jupiter, Hera disebut Juno, Ares disebut Mars, Poseidon disebut Neptunus, Afrodit disebut Venus, Demeter disebut Keres, Apollo disebut Cupid, Artemis disebut Diana, Hermes disebut Merkurius, Athena disebut Minerva, Hefaistos disebut Vulkan, Hades disebut Pluto, Helios disebut Sol, Saturnus, Uranus, Fortuna, dan lain-lain.

Dalam mitologi Nordik, para Dewa merupakan makhluk yang mahakuasa, seperti manusia namun hidup abadi. Mereka bersaudara, beristri dan memiliki anak. Para Dewa dibagi menjadi dua golongan, Æsir dan Vanir. Æsir adalah Dewa-Dewi langit, sedangkan Vanir adalah Dewa-Dewi bumi. Æsir tinggal di Asgard sedangkan Vanir tinggal di Vanaheimr.

Menurut mitologi Nordik, para Dewa tidak terkena penyakit dan tidak terkena dampak dari usia tua. Para Dewa hidup abadi meskipun dapat terbunuh dalam pertempuran. Para Dewa menjaga keabadiannya dengan memakan buah apel dari Iðunn, Dewi kesuburan dan kemudaan. Para Dewa mampu bertahan hidup sampai Ragnarok tiba.

di kamus bebas Wiktionary.

Mitologi Nordik merupakan kepercayaan dari Eropa utara yang meliputi negara Skandinavia seperti Norwegia, Denmark, dan Swedia. Dalam kepercayaan tersebut sering dikisahkan mengenai penciptaan dunia, makhluk supernatural serta para dewa yang ditulis dalam bentuk puisi maupun prosa yang diturunkan turun menurun di kawasan tersebut.

Menarik untuk membahas para dewa yang berada dalam mitoogi Nordik, karena dalam setiap mitologi selalu ada kisah-kisah menarik pada setiap dewa maupun dewi yang ada. Berikut adalah dewa dewi yang ada pada mitologi Nordik yang paling banyak dikenal oleh banyak orang!

https://www.youtube.com/embed/bHZVwmiWPNM

Odin adalah dewa yang paling dihormati sekaligus penuh teka-teki di antara semua dewa dalam mitologi Nordik. Ia juga dikenal sebagai raja para dewa. Walaupun ia penguasa Asgard, dirinya sering kali diceritakan mengembara untuk mencari ilmu, di mana ada salah satu kisah yang menceritakan bahwa Odin rela mencungkil matanya untuk diberikan kepada Mimir,  makhluk bayangan yang mempunyai ilmu pengetahuan yang tak terbatas.

Di sisi lain, Odin juga memiliki sisi yang menyeramkan saat ia digambarkan sebagai dewa perang yang pada dasarnya ia dipandang sebagai lambang kegilaan dan kekacauan pertempuran.

https://www.youtube.com/embed/_VvvueCaXaY

Thor sang dewa petir merupakan dewa yang paling terkena di antara dewa lainnya yang ada di mitologi Nordik. Dirinya digambarkan sebagai dewa yang terkuat juga mempunyai tugas untuk melindungi Asgard serta Midgard dari ancaman kekuatan jahat.

Selain dirinya sendiri, senjatanya yang berbentuk palu yang bernama Mjolnir juga sangat terkenal karena sangat erat dengan Thor. Bahkan, dalam suatu kisah pernah diceritakan bahwa Mjolnir dapat meratakan gunung karena senjata ini adalah senjata terkuat yang pernah ada.

https://www.youtube.com/embed/2aUXX_l08nQ

Loki dikenal sebagai penipu yang menyebabkan banyak tragedi dan konflik yang terjadi di antara para dewa. Namun, pada dasarnya ia tidak sepenuhnya jahat, tetapi memang ia adalah seorang dewa yang licik dan sering berbuat kejam untuk mencapai tujuan-tujuan anehnya.

Walaupun diceritakan ia sering berselisih dengan Thor, namun dalam satu waktu mereka pernah bekerja sama saat mengambil Mjolnir yang dicuri oleh Pymr. Namun, di balik kerumitan karakter yang dimiliki Loki, dialah yang bertanggung jawab atas kematian sebagian besar dewa yang mati saat peristiwa Ragnarok.

https://www.youtube.com/embed/ASNKHe4hu4g

Freya dikenal sebagai dewi yang selalu mencari kesenangan. ia juga sering dilambangkan sebagai aspek cinta dan juga keindahan. Selain itu, Freya juga diyakini mempunyai kemampuan untuk memanipulasi hasrat dan kekayaan seseorang. Freya juga dianggap sebagai dewi penguasa akhirat di mana ia dapat memilih prajurit yang gugur dalam pertarungan untuk ditempatkan di Valhalla.

https://www.youtube.com/embed/2v6u1kW8fx4

Heimdall sering digambarkan sebagai wali Asgard yang selalu waspada akan segala situasi. Ia memiliki kemampuan yang luar biasa meliputi penglihatan yang dapat melihat sampai ke ujung dunia, pendengaran yang dapat mendengar hal-hal kecil sekalipun dan juga pengetahuan yang dimilikinya menjadikannya pantas disebut sebagai pelindung para dewa Asgard.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Baca Juga: 8 Monster dari Mitologi Tiongkok, Berwujud Mengerikan tapi Penuh Makna

https://www.youtube.com/embed/MoT6z_QN6Hg

Ymir bisa disebut sebagai entitas purba dan awal mula terlahirnya para dewa dalam mitologi Nordik. ia diyakini sebagai makhluk pertama yang diciptakan. Ymir tercipta atas kombinasi dari es Niflheim dengan panas Muspelheim. Namun, seiring berjalannya waktu ia malah menjadi suatu entitas yang jahat.

Pada akhirnya, Ymir dikalahkan oleh Odin dan dua dewa lainnya dan tubuh dari Ymir sendiri di daur ulang untuk menciptakan bumi. Darahnya yang diubah menjadi lautan dan samudera, tulang yang diubah menjadi gunung dan batu, hingga rambutnya diubah menjadi pepohonan.

https://www.youtube.com/embed/0p-cjTgSe2c

Baldur dikenal sebagai dewa cahaya dan kemurnian. Ia dipuji sebagai dewa yang adil, bijak dan ramah, bahkan karena kesempurnaannya bunga yang ada di dekatnya dapat layu karena iri kepadanya. Kediaman dari Baldur juga merupakan yang paling indah di antara semuanya dengan bangunan yang berlapis emas dan perak.

Namun, Baldur bernasib sangat tragis di akhir hidupnya karena terbunuh oleh saudara kembarnya sendiri dikarenakan ulah dari Loki. Saudara kembarnya yang buta mendapat panah dari Loki, lalu saat bermain bersama Baldur, ia tidak sengaja melempar anak panah tersebut kearah jantung dari Baldur yang seketika membuatnya tewas.

https://www.youtube.com/embed/nUAfCrJgKNs

Seorang dewa pembalas dendam yang pendiam. Vidar ditakdirkan untuk membalaskan kematian ayahnya, Odin yang dibunuh oleh seekor serigala raksasa ganas, Fenrir. Diceritakan juga ia sama kuat dengan saudaranya Thor, namun karena dirinya adalah dewa yang menjalankan sesuatu dalam keheningan dan pendiam, alhasil Thor lebih dikenal dibanding dengan dirinya.

https://www.youtube.com/embed/3boSirNoF_8

Pasangan dari Odin sekaligus menyandang posisi sebagai dewi langit ini bernama Frigg. Ia bersama Odin memiliki anak kembar yang bernama Baldur dan Hoor. Dewi Frigg juga dikenal sebagai dewi yang memberikan kesuburan dan kebahagiaan dalam kehidupan rumah tangga.

https://www.youtube.com/embed/ktEdpreG2mg

Hel adalah putri dari Loki sekaligus penguasa dari dunia bawah. Ia juga diyakini sebagai dewi terkuat di antara semua dewi yang ada dalam mitologi Nordik, bahkan dipercaya lebih kuat dari Odin saat ia berada dalam wilayahnya sendiri.

Itulah dewa dewi yang paling banyak diketahui oleh masyarakat luas tidak hanya warga Skandinavia saja. Bahkan beberapa di antara dewa di atas karakter maupun adaptasinya sudah malang melintang dalam film-film Hollywood. Semoga artikel ini bermanfaat!

Baca Juga: 5 Film yang Bertema Tentang Mitologi, Cocok Ditonton Akhir Pekan!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

25 Songs, 1 hour, 59 minutes

Dewa-Dewi Mitologi Nordik

Foto: Film Thor (instagram.com/marvelindonesia)

Mitologi Nordik kaya akan cerita tentang dewa-dewi yang memiliki kekuatan dan kepribadian yang unik.

Berikut adalah beberapa dewa-dewi utama dalam mitologi Nordik:

Dipercaya sebagai makhluk pertama atau dewa pertama yang lahir dari es yang dijilat oleh Audhumbla. Ia adalah ayah dari Borr.

Merupakan ayah dari Odin, Ve, dan Vili, yang diperolehnya dari istri seorang raksasa bernama Bestla.

Raja para dewa, pemimpin Asgard, dan dewa kebijaksanaan, pengetahuan, dan peperangan.

Q) How many trains pass through the Dewa Railway Station (DEWA)?

A) There are 0 trains that pass through the Dewa Railway station. Some of the major trains passing through DEWA are - (, , etc).

Q) What is the correct Station Code for Dewa Railway Station?

A) The station code for Dewa Railway Station is 'DEWA'. Being the largest railway network in the world, Indian Railways announced station code names to all train routes giving railways its language.

Q) Dewa Railway Station falls under which zone of Indian Railways?

A) Indian Railway has a total of 17 railway zone. Dewa Railway station falls under the Western Railway zone.

Q) How many platforms are there at the Dewa Railway Station (DEWA)?

A) There are a total of 0 well-built platforms at DEWA. Book you IRCTC ticket on RailYatri app and RailYatri Website. Get easy access to correct Train Time Table (offline), Trains between stations, Live updates on IRCTC train arrival time, and train departure time.

Q) When does the first train arrive at Dewa (DEWA)?

A) Dewa Railway station has many trains scheduled in a day! The first train that arrives at Dewa is at at hours. Download the RailYatri app to get accurate information and details for the Dewa station trains time table.

Q) When does the last train depart from Dewa Railway Station?

A) The last train to depart Dewa station is the at .

Dewa adalah entitas supranatural yang menguasai unsur-unsur alam atau aspek-aspek tertentu dalam kehidupan manusia. Mereka disembah, dianggap suci, dan keramat, serta dihormati oleh manusia. Mereka yang berjenis kelamin pria disebut "Dewa", sedangkan "Dewi" adalah sebutan untuk yang berjenis kelamin wanita.

Dewa er d'jie memiliki bermacam-macam wujud, biasanya berwujud manusia atau hewan. Mereka hidup abadi dan memiliki kepribadian masing-masing. Mereka memiliki emosi dan kecerdasan seperti layaknya manusia. Beberapa fenomena alam seperti petir, hujan, banjir, badai, dan sebagainya, termasuk keajaiban dihubungkan dengan mereka sebagai pengatur alam. Mereka dapat pula memberi hukuman kepada makhluk yang lebih rendah darinya. Beberapa dewa tidak memiliki kemahakuasaan penuh, sehingga mereka disembah dengan sederhana.

Kata "dewa" dalam bahasa Indonesia berasal dari kata dewa atau daiwa (bahasa Sanskerta), yang berasal dari kata diw (bahasa India-Iran), yang berasal dari kata deiwos atau deywos (bahasa Proto-India-Eropa), yang merupakan turunan dari kata diw atau dyew yang bermakna "langit, surga, cahaya, atau bersinar". Kata dewa dalam bahasa Inggris (deity) berasal dari deité (bahasa Prancis Pertengahan), yang berasal dari deus (bahasa Latin), yang berasal dari devos atau deiuos (bahasa Latin Lama), yang berasal dari deiwos (bahasa Proto-Italia), yang pada akhirnya memiliki akar serupa dengan kata "dewa" dalam bahasa Indonesia, yaitu kata diw atau dyew dalam bahasa Proto-India-Eropa. Kata dewa sama sekali tidak ada hubungannya dengan kata devil (iblis, setan).

Istilah dewa diidentikkan sebagai makhluk suci yang berkuasa terhadap alam semesta. Meskipun pada aliran politeisme menyebut adanya banyak tuhan, tetapi dalam bahasa Indonesia, istilah yang dipakai adalah "dewa" (contoh: dewa Zeus, bukan tuhan Zeus). Biasanya istilah dewa dipakai sebagai kata sandang untuk menyebut penguasa alam semesta yang jamak, bisa dibayangkan dan dilukiskan secara nyata, sedangkan istilah tuhan dipakai untuk penguasa alam semesta yang maha tunggal dan abstrak, tidak bisa dilukiskan, tidak bisa dibayangkan.

Sembilan Dunia di Mitologi Nordik

Foto: film viking - Pathfinder

Dalam mitologi Nordik, terdapat sembilan dunia yang saling terhubung melalui pohon Yggdrasil, yang dianggap sebagai pusat dunia.

Setiap dunia memiliki karakteristik dan penghuni yang unik:

Asgard adalah dunia para Æsir, atau dewa-dewa tinggi yang berkuasa. Terletak di atas cabang Yggdrasil yang dialiri oleh mata air Urd.

Vanaheim adalah dunia para Vanir, yaitu dewa-dewi kecil yang berdekatan dengan Asgard di lingkungan dewa.

Alfheim merupakan tempat tinggal para Elf, yang merupakan ras dewa kecil yang mengatur kesuburan.

Midgard adalah dunia manusia, tempat tinggal makhluk yang tidak abadi.

Jötunheimr adalah dunia para Jotun, atau raksasa, yang sering kali menjadi musuh para dewa.

Svartálfheim adalah dunia para Svartálfar atau Dökkálfar, yaitu kaum elf dari kegelapan.

Niddhavell adalah dunia para Dwarf, atau orang kerdil, yang tinggal di gua-gua atau di bawah tanah sebagai penambang dan pengrajin logam yang mahir.

Niflheim adalah dunia bawah tanah yang dingin, dihuni oleh para Jotun es dan dikuasai oleh Hel, anak perempuan Loki.

Muspell atau Muspellheim adalah dunia api, menjadi tempat tinggal bagi Surt, raksasa yang kulitnya seperti lahar dan rambutnya berupa api.

Baca Juga: Sinopsis Nothing Uncovered, Drakor Thriller Perselingkuhan

Mitologi Nordik (bahasa Inggris: “Norse Mythology”, Norþ: utara) merupakan kepercayaan masyarakat Eropa utara (negara Denmark, Norwegia, Islandia dan Swedia) sebelum kedatangan agama Kristen. Kepercayaan dan legenda ini menyebar ke negara-negara Eropa utara lain, termasuk Islandia yang memiliki sumber-sumber mitologi tersebut.

Mitologi tersebut merupakan kumpulan dari kepercayaan kuno orang-orang Eropa utara yang berisi kisah-kisah tentang makhluk supernatural, kosmologi, dan mitos-mitos lainnya yang ditulis berbentuk puisi atau prosa dan terangkum dalam Edda. Mitologi tersebut ditulis sebelum dan setelah kedatangan agama Kristen di Eropa utara. Dalam cerita rakyat Skandinavia, mitologi tersebut masih bertahan, dan di daerah pedesaan, tradisi-tradisi kuno tersebut masih tampak sampai sekarang. Mitologi tersebut juga memberi pengaruh dan inspirasi dalam kesusastraan zaman sekarang.

Mitologi Nordik dituturkan dari mulut ke mulut dan kini sudah banyak ditinggalkan atau hilang. Pada zaman dulu, kisah-kisah tersebut dikumpulkan dan dicatat oleh sarjana-sarjana Kristiani, terutama dalam Edda dan Heimskringla. Edda yang ditulis berbentuk prosa dan syair, isinya menceritakan tentang karakter Dewa-Dewi dan kisah-kisah mitologi. Beberapa Edda itu ditulis oleh Snorri Sturluson, yang merupakan seorang penyair, sastrawan, dan sarjana Kristiani yang menganggap bahwa Dewa-Dewi Nordik lebih mirip manusia daripada dianggap sebagai setan.

Di samping sumber-sumber tersebut, ada legenda hidup yang berkembang di masyarakat Skandinavia, misalnya beberapa legenda yang muncul dalam kesusastraan Jerman, dan cerita-cerita mitologi di Deor. Ketika beberapa cerita itu bertahan, para ahli bisa mengungkapkan cerita yang belum ditulis. Sebagai tambahan, ada ratusan tempat di Skandinavia yang dinamai setelah Dewa-Dewa mereka.

Ada beberapa peninggalan yang mengungkapkan kisah-kisah dalam mitologi Nordik. Peninggalan-peninggalan tersebut berupa lukisan, arca, dan pahatan.

Dalam mitologi Nordik, dikenal adanya sembilan dunia, yang mana sembilan dunia tersebut dihubungkan oleh pohon Yggdrasil. Dalam mitologi Nordik, pohon Yggdrasil merupakan pusat dunia. Pada cabang-cabang dan akar-akarnya terdapat dunia-dunia yang berbeda, yaitu:

Menurut mitologi Nordik, Ada tiga golongan makhluk yang lebih berkuasa daripada manusia, yaitu: Æsir, Vanir, dan Jotun. Æsir dan Vanir merupakan golongan yang sangat dekat, karena merupakan golongan para Dewa. Æsir dan Vanir bersama-sama menciptakan alam semesta, mengatur kehidupan manusia, meskipun mereka pernah bertarung dengan sesama.

Musuh para Æsir dan Vanir adalah para Jotun atau raksasa (bahasa Inggris kuno: Eontenas atau Entas). Mereka mirip dengan para Titan dan Gigantes dalam mitologi Yunani. Kata Jotun sering diterjemahkan sebagai raksasa, meskipun kata troll atau setan lebih cocok. Para Jotun atau raksasa tidak selamanya jahat. Æsir sebagai golongan para Dewa berselisih dengan Jotun, meskipun para Dewa dan Jotun pernah menjalin hubungan dan saling menikah, seperti Thor menikah dengan Járnsaxa; Odinbersaudara dengan Loki;Hel (setengah Dewi setengah raksasa) bersaudara dengan Loki. Dalam mitologi, Jotun wanita biasanya tidak jahat (seperti dalam kisah, Grid membantu Thor) dan menikahi golongan Dewa (seperti dalam kisah, Thor menikahi Járnsaxa).

Selain Dewa dan raksasa, mitologi Nordik juga menyebutkan adanya monster seperti Jörmungandr(Si ular laut) danFenrir (srigala raksasa) yang dapat ditemukan di sekitar Midgard. Dua monster tersebut dikatakan sebagai anak buah Loki, Dewa pencari masalah, seorang keturunan Jotun. Makhluk mitologi yang lain adalah Hugin dan Munin (yang berarti “pikiran” dan “ingatan”), dua gagak yang menjaga Odin.

Makhluk dalam Mitologi Nordik

Pengaruh Terhadap Masa Sekarang

Mitologi Nordik memiliki pengaruh terhadap beberapa hal yang bisa ditemukan pada zaman sekarang. Nama-nama hari dalam bahasa Inggris diambil dari nama-nama Dewa-Dewi Nordik, seperti:

Pengaruh mitologi Nordik sangat jelas sekali tampak dalam kisah fiksi fantasi legendaris dan terkenal karya J.R.R. Tolkien, “The Lord of The Rings”. Karya Tolkien banyak mendapat pengaruh mitologi Nordik. Bumi tengah digambarkan seperti pohon Yggdrasil, dengan bermacam-macam ras, seperti: manusia, elf, dwarf, troll, orc. Ras-ras tersebut (selain manusia) diambil dari mitologi Nordik dan cerita rakyat Skandinavia.

Thor dalam mitologi Nordik dan film.

Nationalgeographic.co.id—Jika mendengar nama Thor, apa yang pertama kali dibayangkan? Pasti Anda menjawab salah satu karakter di serial film Thor dan Avengers garapan Marvel. Tapi, tahukah Anda? Kisah Thor ternyata ada dalam mitologi Norse atau Nordik.

Dikutip Theoi, Thor adalah dewa petir yang membawa palu ajaib yang hanya bisa diangkat oleh diriny sendiri, menurut mitologi Nordik. Palu ini disebut Mjollnir dan merupakan simbol Thor yang paling ikonik. Mjollnirnya akan kembali padanya seperti bumerang ketika dia melemparkannya ke langit.

Selain menjadi dewa petir, Thor juga merupakan dewa petir, badai, kekuatan, dan perlindungan. Dia terkadang dikaitkan dengan kesuburan, melindungi umat manusia, dan memberkati pernikahan.

Thor memiliki rambut merah panjang dan janggut. Dia sering menunjukkan temperamen dan mudah melakukan kekerasan, bahkan jika kekerasan mungkin tidak diperlukan.

Thor adalah putra Odin, dewa kebijaksanaan, puisi, penyembuhan, dan kematian. Odin juga dikenal sebagai penguasa para dewa. Ibu Thor adalah Jord, personifikasi bumi. Thor dianggap sebagai dewa Aesir. Dalam mitologi Jermanik atau Norse, dewa Aesir adalah dewa pejuang, itulah sebabnya Thor biasanya terlihat dalam pertempuran di kemudian hari.

Thor berasal dari alam dewa bernama Asgard dan alam manusia bernama Midgard. Asgard mirip dengan Gunung Olympus dalam mitologi Yunani. Kedua alam ini harus dipertahankan Thor di kemudian hari.

Thor menikah dengan Sif, dewi bumi dari mitologi Norse

Selain palunya, Thor juga memiliki ikat pinggang dan sarung tangan. Sabuk itu disebut Megingjord, yang merupakan kombinasi dari Megin, yang berarti kekuatan dan gjord, yang berarti sabuk, membuat terjemahan literal Megingjord menjadi sabuk yang kuat. Sarung tangan Thor disebut Jarngreipr, yang diterjemahkan menjadi pegangan besi atau sarung tangan besi.

Thor mengendarai kereta yang ditarik oleh dua kambing besar. Kambing ini disebut Tanngnjostr dan Tanngrisnor. Mitologi Norse menggambarkan guntur sebagai suara kereta Thor yang ditarik melintasi langit. Hari ini, hari dalam seminggu, Kamis adalah variasi dari hari Thor, dinamai dari dewa Norse Thor.

Dewa Yunani Setara dengan Thor

Karena Thor adalah dewa Nordik, dia tidak dianggap sebagai dewa dalam mitologi Yunani. Namun, seperti kebanyakan mitologi, ada bahasa Yunani yang setara dengan Romawi, Norse. Oleh karena itu, jika Anda ingin melihat Thor sebagai dewa Yunani, Anda akan melihat dewa Yunani, Zeus. Thor dan Zeus sama-sama dewa yang kuat, membuat mereka sangat mirip.

Baca Juga: Perang Titan, Asal-usul Zeus Jadi Dewa Terkuat dalam Mitologi Yunani

Baca Juga: Mitologi Yunani: Hera Menggulingkan Zeus, Dendam Gara-gara Selingkuh

Baca Juga: Tak Sebanyak Selingkuhannya, Inilah Deretan Istri Abadi Zeus

Dalam mitologi Yunani, Zeus juga disebut dewa guntur, tetapi ia mencakup lebih banyak tanggung jawab dan kekuasaan.

Zeus adalah dewa langit, yang meliputi guntur, kilat, hujan, dan cuaca, tetapi lebih dari itu, dia adalah raja para dewa. Tidak seperti Thor, yang biasanya bereaksi dengan kekerasan impulsif yang hebat, Zeus memiliki lebih banyak kebijaksanaan, kearifan, keadilan, dan keadilan.

Perbedaan antara Thor dan Zeus

Perbedaan utama pertama antara Thor dan Zeus berasal dari hubungan masing-masing dewa dengan ayahnya. Thor sangat dekat dengan ayahnya, Odin, sedangkan Zeus membenci ayahnya, dewa Titan Cronus. Thor tidak bisa melempar petir dan halilintar seperti yang bisa dilakukan Zeus. Tetapi, Thor memiliki palu ajaibnya Mjollnir yang dapat menghasilkan hasil yang sama dengan petir Zeus.

Pada intinya, Thor telah menjadi salah satu dewa Norse paling ikonik karena palu dan status menonjol yang dimilikinya di Asgard. Marvel Comics dan Marvel Studios telah membantu menceritakan kisah Thor melalui serial film Thor dan Avengers.

Namun, penggambaran di film jelas sedikit berbeda dari mitologi aslinya alias telah diadaptasi kembali.

Varuna, Dewa Langit dan Lautan yang 'Ambigu' dalam Tradisi Hindu Kuno

Mitologi Nordik atau dikenal sebagai mitologi Norse, merupakan kumpulan cerita rakyat dan kepercayaan yang dianut oleh bangsa Viking dan masyarakat Skandinavia kuno.

Cerita-cerita ini berkisah tentang para dewa dan dewi, pahlawan, monster, dan makhluk fantastis lainnya yang hidup di dunia yang penuh dengan keajaiban dan petualangan.

Mitolpgi Nordik memiliki pengaruh besar pada budaya dan sejarah Skandinavia.

Mitologi Nordik telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak seniman, penulis, dan pembuat film selama berabad-abad.

Cerita-cerita tentang Thor, Loki, dan Odin telah diadaptasi menjadi berbagai film, buku komik, dan video game.

Mitologi ini juga memberikan pengaruh besar pada budaya populer, seperti nama-nama hari dalam bahasa Inggris yang berasal dari nama dewa-dewi Nordik.

Ingin tahu lebih lanjut soal mitologi Nordik? Simak penjelasannya di bawah ini, ya!

Baca Juga: 9 Jenis Makhluk Mitologi yang Populer, Sudah Tahu?

Asal-usul Mitologi Nordik

Foto: Ilustrasi Mitologi Nordik (Englishpluspodcast.com)

Mitologi Nordik, yang juga dikenal sebagai mitologi Norse, merupakan kepercayaan dan cerita rakyat yang berkembang di wilayah Skandinavia dan Islandia selama Zaman Besi dan Zaman Viking (sekitar 790 SM hingga 1100 M).

Mitologi Nordik juga dipengaruhi oleh kepercayaan dan ritual Indo-Eropa, yang dibawa oleh para pendatang dari selatan.

Pengaruh ini terlihat dalam kemiripan antara dewa-dewi Nordik dengan dewa-dewi dari budaya Indo-Eropa lainnya, seperti Zeus (Yunani) dan Jupiter (Romawi).

Selama Zaman Viking, mitologi Nordik berkembang pesat. Cerita-cerita tentang dewa-dewi dan pahlawan diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi.

Cerita-cerita ini sering kali dihubungkan dengan sejarah dan budaya Viking, seperti pertempuran, pelayaran, dan perdagangan.

Dua sumber tertulis utama mitologi Nordik adalah Edda Sæmundar dan Edda Prosa.

Edda Sæmundar, yang dikumpulkan oleh Snorri Sturluson pada abad ke-13, berisi puisi-puisi kuno yang menceritakan kisah-kisah tentang dewa-dewi dan pahlawan Nordik.

Edda Prosa, juga karya Snorri Sturluson, adalah buku teks yang menjelaskan mitologi Nordik dan kosmologi Nordik.

Mitologi Nordik berkembang selama berabad-abad dan mengalami berbagai perubahan.

Pada Zaman Viking, mitologi Nordik digunakan untuk menjelaskan dunia dan tempat manusia di dalamnya.

Mitologi ini juga digunakan untuk mempromosikan nilai-nilai keberanian, kekuatan, dan kesetiaan.

Baca Juga: Ciri-Ciri Mitologi Yunani dan Sederet Dewa yang Memimpin!